Ada Apa Dengan Kasus Lamborghini Tabrak Warung?

Leave a Comment

Pengemudi mobil Lamborghini, Wiyang Lautner yang menabrak Lapak STMJ di Surabaya beberapa waktu lalu sejak Sabtu kemarin sudah resmi ditahan di Polrestabes Surabaya. Itu dilakukan setelah yang bersangkutan dirawat di ruang Teratai Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim dari Senin hingga Jumat lalu.

"Sikap tegas Polrestabes Surabaya yang langsung menahan Wiyang setelah keluar dari rumah sakit patut diapresiasi. Itu menunjukkan polisi tidak pilih kasih dalam menangani perkara. Namun yang terpenting adalah penuntasan kasusnya dengan memberikan hukuman sesuai dengan kesalahannya," ujar pengamat kepolisian Aqua Dwipayana saat dimintai tanggapannya terkait kasus itu pada Minggu, 6 Desember 2015.



Aqua yang mantan wartawan harian Jawa Pos dan Bisnis Indonesia itu menambahkan polisi harus transparan dalam menangani kasus tersebut. Jangan ada yang ditutup-tutupi, sebab telah menjadi perhatian masyarakat luas.

Seperti diberitakan masa pembantaran pengemudi Lamborghini Wiyang Lautner telah selesai. Wiyang keluar dari RS Bhayangkara Polda Jatim setelah kondisinya dinyatakan sehat. Pria 24 tahun itu segera dibawa ke Polrestabes Surabaya untuk menjalani tahanan.

Dari pengamatan detikcom, Sabtu (5/12/2015), Wiyang keluar dari ruang perawatannya Teratai 9. Wiyang yang mengenakan kaus biru dikawal dua polisi. Wiyang kemudian masuk menuju mobil yang membawanya ke Polrestabes Surabaya.

Sebelum masuk mobil, Wiyang yang pelipisnya masih diperban itu sempat menjawab pertanyaan yang dilontarkan para wartawan. Wiyang menjawabnya dengan jawaban singkat.

"Sehat," kata Wiyang saat ditanyakan tentang kondisinya yang sekarang.

Wiyang juga meminta maaf atas kejadian tersebut kepada semua pihak yang telah dirugikannya. "Saya minta maaf," ujar Wiyang.

Untuk kemudian Wiyang mengatakan bahwa ia bertanggung jawab atas kasus tersebut. "Saya siap tanggungjawab, semua diurus sama keluarga," tukas Wiyang.

Setiba di Polrestabes Surabaya, Wiyang segera diarahkan masuk menuju ruang identifikasi. Di situ, sidik jari Wiyang diambil dan dia diambil foto sesuai aturan yang berlaku sebelum masuk tahanan.

Sekitar pukul 11.00 WIB, Wiyang digiring menuju ke ruang tahanan yang ada di gedung Anindita di bagian belakang. Wiyang juga sempat menjawab pertanyaan lagi yang dilontarkan wartawan saat berjalan menuju ruang tahanan.

Saat ditanya bagaimana tentang penahanannya ini, Wiyang menjawab bahwa ia sudah siap menjalankannya. "Saya siap," ujar Wiyang singkat.

Aqua melanjutkan pascakejadian kecelakaan mobil yang dikemudikan Wiyang tersebut yang merenggut 1 nyawa dan 2 luka, masyarakat langsung menyoroti dan mencermati kasus itu. Mereka ingin tahu cara polisi menangani dan menuntaskannya.

Masyarakat sangat berharap dalam menangani kasus tersebut polisi bersikap obyektif, transparan, dan fair. Mereka mengikut perkembang pemberitaannya lewat media yang secara rutin menginformasikan perkembangan pemeriksaannya.

Langkah polisi yang mengundang perwakilan dari Lamborghini, PT Artha Auto sebagai saksi ahli untuk melakukan pemeriksaan merupakan tindakan yang sangat tepat dan bijak. Dengan begitu dapat diketahui secara detil penyebab kecelakaan mobil tersebut.

"Hasil dari pemeriksaan saksi ahli dapat dijadikan polisi sebagai dasar untuk memutuskan salah atau tidaknya pengemudi Lamborghini tersebut. Cuma jangan sampai kesimpulan dari saksi ahli berbeda dengan yang diumumkan polisi ke masyarakat. Sekarang ini sudah era transparansi, sehingga semuanya harus dibuka secara jelas," tegas Aqua.

Jika hasil pemeriksaan saksi ahli berbeda dengan yang diumumkan polisi, lanjut anggota Dewan Pakar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia ini, maka masyarakat dapat menilai bahwa polisi tidak serius dan tidak sungguh-sungguh menuntaskan kasus tersebut.

Akibatnya citra polisi terutama Polrestabes Surabaya jadi turun drastis. Padahal saat ini Polri terus berbenah utamanya memperbaiki dan meningkatkan citranya.

Di sisi lain, lanjut anggota Tim Pakar Seleksi Menteri detikcom ini, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) juga ikut menyoroti kasus tersebut. Tentunya lembaga bentukan pemerintah itu banyak memberi masukan kepada polisi dalam upaya menuntaskan kasus tersebut. Juga ikut 'mengawal' kasusnya agar tidak 'masuk angin'.

Kepada media yang selama ini menjadi sumber utama dalam menginformasikan kasusnya ke masyarakat, Aqua menyarankan agar tetap memberitakannya secara obyektif dan rutin. Sehingga masyarakat dapat mengikuti perkembangannya.

"Saya yakin Polrestabes Surabaya yang dipimpin Pak Yan Fitri akan segera menuntaskan kasus tersebut secara obyektif. Hal itu juga tentunya menjadi atensi khusus Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiadji," pungkas Aqua.

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 komentar:

Post a Comment

Protected by

DMCA.com Protection Status