Lolosnya Laskar Wong Kito ke partai final sempat diwarnai kemenangan WO di babak perempat-final.
Sriwijaya FC yang sempat diragukan akhirnya bisa melaju ke partai final Piala Presiden 2015. Itu setelah, mereka membungkam Arema Cronus pada leg kedua semi-final, skor 2-1, di Stadion Manahan, Solo, Minggu (11/10). Hasil ini semakin mengingatkan masyarakat Indonesia bahwa tim Laskar Wong Kito adalah salah satu tim besar di Indonesia. Memang, perjalanan yang dilalui skuat asuhan Benny Dolo itu tak selalu mulus untuk menggapai final.
Pada laga pertama, SFC langsung mendapatkan perlawanan sengit dari tim Divisi Utama PSGC Ciamis. Pada laga ini, SFC hanya bisa menang tipis 1-0, lewat gol yang dilesakkan Syakir Sulaiman pada menit ke-24. Pada pertandingan kedua, SFC mulai menemui adangan kuat. Menyusul, mereka harus meladeni kekuatan tim tuan rumah Arema. Patrich Wanggai dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan Arema dengan skor 3-1. Gol kemenangan tim Singo Edan dilesakkan Lancine Kone (dua gol) dan Ahmad Alfarizi. Sementara gol SFC dicetak oleh Patrich Wanggai. Butuh kemenangan untuk lolos, SFC tampil trengginas di laga terakhir melawan Persela Lamongan. Pada partai pemungkas grup tersebut, SFC berhasil menang dua gol tanpa balas. Mereka pun lolos ke perempat-final dengan status juara grup B, setelah Arema hanya bermain imbang 1-1 dengan PSGC.
FASE PEREMPAT-FINAL
SFC kembali mendapatkan lawan kuat di babak ini. Adalah Bonek FC yang dihuni para pemain muda potensial Indonesia, yang menjadi lawan mereka. Pada leg pertama di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, SFC harus mengakui keunggulan tim yang dilatih Ibnu Grahan itu dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal kemenangan Bonek dilesakkan Slamet Nurcahyono pada menit ke-85. Mengusung misi balas dendam pada leg kedua di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, SFC didukung ribuan suporter mereka. Meski, laga ini sempat dikhawatirkan sulit berlangsung lantaran adanya kabut asap yang menyelimuti Palembang. Pertandingan tetap berlangsung, dan Bonek FC langsung mengejutkan lewat gol yang dicetak Ilham Udin Armaiyn di awal babak pertama. Namun, pertandingan ini ternodai, ketika wasit Jerry Elly memberikan penalti kontroversial kepada tim tuan rumah. Keputusan Jerry mengundang protes dari kubu Bonek FC. Hingga akhirnya, mereka memutuskan mogok bertanding, jika Jerry tidak diganti. Lantaran pihak panitia pelaksana tidak bersedia mengganti Jerry, Bonek FC tetap pada pendirian mereka. Imbasnya, Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan harus rela menerima keputusan kalah walk-out (WO) dengan skor 3-0. Hasil itu otomatis membuat Laskar Wong Kito lolos ke babak semi-final lantaran unggul agregat 3-1.
FASE SEMI-FINAL
Pada babak ini, SFC bukanlah tim yang difavoritkan lolos ke partai final. Menyusul, lawan yang mereka hadapi adalah Arema yang sebelumnya pada fase grup mengecundangi mereka dengan skor 3-1. Tapi dengan motivasi tinggi, Asri Akbar dan kawan-kawan berhasil menjawab keraguan itu. Pada leg pertama di Stadion Kanjuruhan, SFC berhasil menahan tim Singo Edan dengan skor 1-1.
Modal positif ini sangat penting bagi SFC yang akan menjamu Arema di leg kedua. Sayangnya, mereka harus menjamu Arema di Stadion Manahan, Solo, lantaran Palembang tidak rekomendasikan untuk menggelar pertandingan. Menyusul, masih adanya kabut asap yang menyelimuti kota tersebut.
Memiliki rekor positif selama berlaga di Manahan, SFC meladeni permainan agresif dari skuat asuhan Joko Susilo. Sempat tertekan di menit-menit awal, SFC mampu mencuri gol lebih dulu lewat sepakan keras Asri Akbar pada menit ke-44. Memasuki babak kedua, Arema yang meningkatkan intensitas serangan bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-73, lewat gol Lancine Kone. Pertandingan semakin berjalan menarik, hingga akhirnya Talaohu Abdul Mushafry kembali membawa SFC unggul 2-1 pada menit ke-79. Skor itu bertahan hingga pertandingan usai, sehingga SFC berhak lolos ke partai puncak untuk bertemu Persib Bandung. Hasil ini juga menambah catatan negatif Arema yang tak pernah menang atas SFC jika berlaga di Stadion Manahan.
tim mandiri88
Sriwijaya FC yang sempat diragukan akhirnya bisa melaju ke partai final Piala Presiden 2015. Itu setelah, mereka membungkam Arema Cronus pada leg kedua semi-final, skor 2-1, di Stadion Manahan, Solo, Minggu (11/10). Hasil ini semakin mengingatkan masyarakat Indonesia bahwa tim Laskar Wong Kito adalah salah satu tim besar di Indonesia. Memang, perjalanan yang dilalui skuat asuhan Benny Dolo itu tak selalu mulus untuk menggapai final.
Pada laga pertama, SFC langsung mendapatkan perlawanan sengit dari tim Divisi Utama PSGC Ciamis. Pada laga ini, SFC hanya bisa menang tipis 1-0, lewat gol yang dilesakkan Syakir Sulaiman pada menit ke-24. Pada pertandingan kedua, SFC mulai menemui adangan kuat. Menyusul, mereka harus meladeni kekuatan tim tuan rumah Arema. Patrich Wanggai dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan Arema dengan skor 3-1. Gol kemenangan tim Singo Edan dilesakkan Lancine Kone (dua gol) dan Ahmad Alfarizi. Sementara gol SFC dicetak oleh Patrich Wanggai. Butuh kemenangan untuk lolos, SFC tampil trengginas di laga terakhir melawan Persela Lamongan. Pada partai pemungkas grup tersebut, SFC berhasil menang dua gol tanpa balas. Mereka pun lolos ke perempat-final dengan status juara grup B, setelah Arema hanya bermain imbang 1-1 dengan PSGC.
FASE PEREMPAT-FINAL
SFC kembali mendapatkan lawan kuat di babak ini. Adalah Bonek FC yang dihuni para pemain muda potensial Indonesia, yang menjadi lawan mereka. Pada leg pertama di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, SFC harus mengakui keunggulan tim yang dilatih Ibnu Grahan itu dengan skor tipis 1-0. Gol tunggal kemenangan Bonek dilesakkan Slamet Nurcahyono pada menit ke-85. Mengusung misi balas dendam pada leg kedua di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, SFC didukung ribuan suporter mereka. Meski, laga ini sempat dikhawatirkan sulit berlangsung lantaran adanya kabut asap yang menyelimuti Palembang. Pertandingan tetap berlangsung, dan Bonek FC langsung mengejutkan lewat gol yang dicetak Ilham Udin Armaiyn di awal babak pertama. Namun, pertandingan ini ternodai, ketika wasit Jerry Elly memberikan penalti kontroversial kepada tim tuan rumah. Keputusan Jerry mengundang protes dari kubu Bonek FC. Hingga akhirnya, mereka memutuskan mogok bertanding, jika Jerry tidak diganti. Lantaran pihak panitia pelaksana tidak bersedia mengganti Jerry, Bonek FC tetap pada pendirian mereka. Imbasnya, Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan harus rela menerima keputusan kalah walk-out (WO) dengan skor 3-0. Hasil itu otomatis membuat Laskar Wong Kito lolos ke babak semi-final lantaran unggul agregat 3-1.
FASE SEMI-FINAL
Pada babak ini, SFC bukanlah tim yang difavoritkan lolos ke partai final. Menyusul, lawan yang mereka hadapi adalah Arema yang sebelumnya pada fase grup mengecundangi mereka dengan skor 3-1. Tapi dengan motivasi tinggi, Asri Akbar dan kawan-kawan berhasil menjawab keraguan itu. Pada leg pertama di Stadion Kanjuruhan, SFC berhasil menahan tim Singo Edan dengan skor 1-1.
Modal positif ini sangat penting bagi SFC yang akan menjamu Arema di leg kedua. Sayangnya, mereka harus menjamu Arema di Stadion Manahan, Solo, lantaran Palembang tidak rekomendasikan untuk menggelar pertandingan. Menyusul, masih adanya kabut asap yang menyelimuti kota tersebut.
Memiliki rekor positif selama berlaga di Manahan, SFC meladeni permainan agresif dari skuat asuhan Joko Susilo. Sempat tertekan di menit-menit awal, SFC mampu mencuri gol lebih dulu lewat sepakan keras Asri Akbar pada menit ke-44. Memasuki babak kedua, Arema yang meningkatkan intensitas serangan bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-73, lewat gol Lancine Kone. Pertandingan semakin berjalan menarik, hingga akhirnya Talaohu Abdul Mushafry kembali membawa SFC unggul 2-1 pada menit ke-79. Skor itu bertahan hingga pertandingan usai, sehingga SFC berhak lolos ke partai puncak untuk bertemu Persib Bandung. Hasil ini juga menambah catatan negatif Arema yang tak pernah menang atas SFC jika berlaga di Stadion Manahan.
0 komentar:
Post a Comment